Suguru adalah salah satu karakter pertama yang diperkenalkan di Jujutsu Kaisen. Dia muncul sebagai antagonis utama di manga Jujutsu Kaisen 0: Jujutsu High, prekuel Jujutsu Kaisen. Namun, sosoknya lebih didalami lagi di busur Masa Lalu Satoru Gojo yang kini diadaptasi untuk anime Jujutsu Kaisen season 2.
Di sepanjang Masa Lalu Satoru Gojo, Suguru mengalami perubahan pandangan. Inilah yang menyebabkannya menjadi jahat di Jujutsu Kaisen 0: Jujutsu High. Meski tidak banyak yang diketahui dari sosok Suguru sebelum dirasuki Kenjaku, dia adalah orang yang menarik. Jadi, seperti apakah Suguru Geto di Jujutsu Kaisen? Simak ulasannya berikut!
10. Kostum Yang Dikenakan Suguru
Suguru adalah seorang pria jangkung dengan rambut gondrong yang dulu sering digelung. Dia kemudian tampil dengan sebagian rambut bagian atas dicepol dan yang di bawah dibiarkan tergerai. Saat masih duduk di SMA Jujutsu, Suguru mengenakan seragam biasa sekolah itu.
Tapi, setelah meninggalkan tempat itu dan berbuat jahat kepada manusia, Suguru masih mempercayai dirinya sebagai seorang biksu Buddha dan memakai pakaian yang khas. Dia memadupadankan kostum itu dengan kasaya berwarna emas di atas jubah yukata hitam. Kostum biksunya juga termasuk kaus kaki tabi putih dan sandal zori.
9. Suguru Membenci Non-Penyihir
Suguru sangat benci orang-orang yang tidak bisa menggunakan sihir. Dia bahkan menyebut mereka sebagai Monyet. Bagi Suguru, Penyihir lebih tinggi posisinya ketimbang manusia dan merupakan bagian dari tahap evolusi selanjutnya.
Kebenciannya terhadap manusia biasa ini bahkan membuatnya memakai semprotan terhadap dirinya untuk menghilangkan “aroma monyet”. Bagi Suguru, ada dua tipe monyet yang bisa bekerja untuknya. Mereka adalah yang memberinya uang dan membawakan kutukan kepadanya.
8. Pandangan Dan Tujuannya Berubah
Suguru telah melihat banyak kematian yang disebabkan ulah manusia biasa. Kematian Riko Amanai, Wadah Plasma Bintang, adalah yang paling mempengaruhinya. Kematian itu dipuji Grup Agama Bintang. Kualitas ini membuat Suguru merasa tidak ada lagi harapan terhadap umat manusia. Dia pun jadi tidak suka kepada manusia non-penyihir.
Ketidaksukaan ini kemudian berubah menjadi kebencian setelah Suguru mempertanyakan cara Jujutsu mengusir kutukan hanya untuk menyelamatkan manusia. Suguru mencapai batasannya setelah menemukan bagaimana Mimiko dan Nanako diperlakukan dengan sangat buruk oleh non-penyihir karena dikira sebagai kutukan yang meneror desa. Dia sangat sakit hati dan membunuh 112 orang warga desa.
Itulah titik di mana dia menyatukan pikiran kalau penyihir memang lebih unggul ketimbang non-penyihir dan membunuh mereka adalah satu-satunya cara evolusi. Ideologi di balik ini adalah membebaskan semua penyihir dari mempertaruhkan nyawa demi melindungi manusia lemah. Manusia adalah sumber energi kutukan, tapi hanya Kutukan dan Penyihir-lah yang bisa mengendalikan energi kutukan.
7. Sahabat Satoru Gojo
Satoru Gojo dikenal sulit dekat dengan orang lain, apalagi punya sahabat. Tapi, Suguru adalah salah satu orang yang sangat dekat dengan Satoru sebagai sahabat. Suguru tumbuh menjadi rival Satoru. Keduanya berjanji untuk bisa mencapai puncak dunia jujutsu. Mereka pun saling dorong untuk menjadi yang terkuat. Tapi, Satoru ternyata lebih unggul setelah membuka Rikugan-nya.
Seiring berjalannya waktu, mereka menemukan kalau ideologi mereka benar-benar berbeda. Padahal, mereka selalu bertarung bersama dan memenangkan pujian dari banyak orang. Sementara Satoru memutuskan menyelamatkan manusia dan mengenyahkan kutukan, Suguru ingin menggunakan kutukan itu untuk menghabisi manusia. Jadi, itulah alasan mengapa di akhir busur Masa Lalu Satoru Gojo, keduanya berjalan ke arah yang berlainan.
6. Sangat Cerdas
Tak hanya dikenal sebagai penyihir berbakat dan kuat, Suguru juga merupakan salah satu dari empat Penyihir Kelas Khusus di dunia jujutsu. Selain itu, dia juga sangat cerdas ketika masih duduk di bangku SMA. Kecerdasannya ini diterjemahkan dengan baik dalam pertarungan.
Dia selalu bisa berpikir selangkah lebih maju dari lawannya. Pengguna kutukan yang lebih tua dan berpengalaman yang mencoba mempecundanginya hanya akan jatuh ke jebakannya. Ini terlihat ketika dia bertarung melawan Toji Fushiguro. Dia berhasil mengejutkan Pembunuh Penyihir itu dengan berusaha memangkas suplai senjata Toji.
5. Aslinya Memiliki Kepribadian Baik
Sebelum berubah jadi jahat, Suguru aslinya cowok yang manis dan baik hati. Dia juga sopan pada siapa pun, terutama dibandingkan dengan Satoru. Dia memahami pentingnya sopan santun dan membawa dirinya dengan penuh martabat sebagai seorang penyihir jujutsu.
Sifat ini sangat berbeda dengan Satoru yang cenderung lebih kasar. Karena perbedaan sifat ini, Satoru dan Suguru sering kali bertengkar. Tapi, mereka masih berteman. Mereka sadar kalau mereka bisa mencapai apa pun selama mereka saling mendukung. Sayang, ini tidak bertahan lama.
4. Teknik Kutukan Suguru Geto
Suguru punya teknik kutukan yang unik. Bernama Jurei Soujutsu atau Teknik Manipulasi Kutukan, teknik itu membuatnya bisa menyerap virus lain dan menjadikannya sebagai miliknya sendiri. Inilah salah satu alasan mengapa dia ditakuti banyak orang sebagai antagonis.
Selain itu, dia juga punya teknik kutukan lain, yaitu Gokunoban: Uzumaki (Maksimal: Uzumaki). Teknik ini membuatnya bisa mengumpulkan semua energi kutukan yang dia punya dan mengubahnya menjadi satu serangan tunggal. Serangan seperti ini bisa mengakhiri siapa pun dengan satu pukulan.
3. Buat Pasukan Sendiri
Teknik kutukan Suguru, Manipulasi Kutukan, adalah senjata terbesar dan terkuatnya. Tahu kalau Suguru bisa menyerap kutukan dan memanipulasinya, orang itu bisa membangun pasukannya sendiri. Dengan begitu, Suguru tidak butuh mencari orang lain untuk mengajak mereka bergbung dengannya.
Namun, Suguru selalu bekerja dengan kelompok kecil. Dia punya sejumlah orang yang setia dan selalu membantunya, seperti Urahime, Mimiko, dan Nanase. Sementara, menurut manga, Suguru bisa menahan 2.000 kutukan di dalam dirinya untuk kemudian dilepaskan. Ini terlihat di Jujutsu Kaisen 0.
2. Dirasuki Kenjaku
Suguru dan Kenjaku sering disangka sebagai entitas yang sama, tapi sebenarnya mereka berbeda. Suguru yang tampil di awal Jujutsu Kaisen, bukanlah Suguru di Jujutsu Kaisen 0 dan busur Masa Lalu Satoru Gojo. Dia adalah Kenjaku, identitas Otak yang disebut Tengen-sama sebagai penyihir kuno yang setidaknya berusia 1.000 tahun.
Kenjaku merasuki tubuh Suguru setelah cowok itu mati dan mayatnya tidak diurus dengan baik. Dia kemudian bangkit lagi sebagai Pseudo-Geto atau Kenjaku. Di masa lalu, Kenjaku punya kaitan dengan Sukuna. Dia berjanji kepada Sukuna untuk menghidupkan Masa Keemasan Jujutsu dari Era Heian. Makanya, di chapter terbaru manga, Kenjaku dan Sukuna terlihat akrab.
Sebenarnya cukup mudah untuk membedakan antara Suguru asli dan Suguru versi Kenjaku ini. Pada Suguru asli, wajahnya mulus tanpa noda. Sementara, pada Suguru versi Kenjaku, ada bekas jahitan di keningnya. Ini terjadi setelah Kenjaku menginvasi otak Suguru. Setiap raga yang dirasuki Kenjaku, selalu ada bekas jahitan di kepalanya. Yang menarik, baik Suguru dan Kenjaku punya tujuan yang sama, yaitu mengevolusi manusia. Makanya, dua sosok ini sering bikin bingung orang.
1. Mati Oleh Sahabatnya Satoru Gojo
Di Jujutsu Kaisen 0, Suguru berusaha mendapatkan sebuah kekuatan untuk mengalahkan Satoru. Suguru lantas mengalihkan perhatian Satoru dengan mengirimkan 2.000 roh terkutuk di sekitar Kyoto. Da lantas menuju Yuta, yang kekuatannya, Rika, sudah cukup untuk mengalahkan Satoru.
Tapi, di pertarungan itu, separuh tubuh Suguru terempas dan Satoru langsung menghadapinya. Satoru langsung melayangkan pukulan maut yang menghabisi nyawa Suguru. Cowok gondrong itu mati dengan senyuman di wajahnya. Satoru lantas meninggalkan mayat Suguru di tempat tersebut
Harap Tidak Menggunakan Link, Spam, Dan Malware